Social Media

Bukan Lebaran Seperti Sebelumnya

Lebaran idul fitri di rumah

Lebaran Tahun Ini Jauh Dari Kata Hangat

Tahun ini saya melakukan perjalanan ke Jawa Timur sebelum bulan Ramadhan. Dan itu membuat saya menghabiskan awal puasa di Surabaya dan Madiun. Pertengahan puasa, saya travel ke Bandung.

Dan menghabiskan sisa puasa hingga idul fitri di Bandung.

Well, bisa saya katakan tahun ini tidak lagi sama dengan tahun sebelumnya. Biasanya, ketika sudah dekat lebaran, saya dan keluarga mulai sibuk dengan lontong dan kue.

Namun lebaran ini hanya ada saya dan adik saya saja. 

Syukurnya, adik saya bisa memasak lontong, kuah gulai dan opor ayam dalam waktu yang bisa bikin deg-degan. We appreciate it.

Setidaknya ada semangat lebaran meski sekadarnya. 

Tidak ada telpon dari keluarga, hanya dari teman baik. 

Mungkin trauma keluarga bikin kita semakin jauh, tidak hanya jauh secara fisik, secara emosional juga semakin jauh. 

Sampai saya berpikir "Lebaran hanya untuk keluarga harmonis"

Saya bukan tipe orang yang sensitif terhadap feelings. Bukan berarti saya tidak punya. Hanya saja sejak dulu, saya merasa keluarga saya bukan tipe yang menunjukkan rasa sayang mereka melalui kata-kata.

Bukan tipe yang 'hangat'.

Bukannya tidak dekat, saya dan keluarga bisa bertemu dan rusuh, sambil ngobrol apapun. Lalu, ya sudah. Tidak ada lanjutan lagi setelahnya. 

Mungkin dibacanya agak sedikit aneh, tapi itulah yang terjadi. 

Saya bahkan sulit mengutarakan isi hati saya meski itu pada keluarga sekalipun. Karena dalam pikiran saya "mereka pasti tahu". Padahal, belum tentu mereka mengerti dan tahu.

Saya akui itu. 

Silent treatment di keluarga saya rasanya suatu yang wajar dan yah sudah biasa. Orang rumah saya melakukannya sejak dulu.

Tahun sebelumnya, lebaran masih terasa lebaran meski kami kehilangan satu anggota keluarga. 

Tapi, saya tetap bersyukur masih dipertemukan dengan Ramadhan tahun ini dan tentunya masih ingin bisa merasakan Ramadhan tahun depan. Semoga dengan keadaan yang lebih baik. 

Keluarga yang lengkap. Atau keluarga baru.

Apapun itu, saya berdoa yang terbaik untuk saya dan keluarga saya selalu. Semoga kami terus menjadi pribadi yang baik dan diberikan Rezeki dan berkah dari Allah SWT.

Baca juga: Sudah 29, Sekarang Apa?

Terima kasih sudah membaca jurnal wanita kota ini. Jangan lupa untuk ikuti saya di sosial media, link ada di blog. Tetap kreatif ya! 

Posting Komentar

Instagram

Theme by STS